By.JAUHARI
Obesitas atau
kegemukan adalah ketidakseimbangan jumlah makanan yang masuk dibanding
dengan pengeluaran energi oleh tubuh. Obesitas adalah kelebihan berat
badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Obesitas
sering dikaitkan dengan banyaknya lemak dalam tubuh. Lemak adalah kawan
sekaligus lawan. Lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menyimpan
energi, sebagai penyekat panas, sebagai penyerap guncangan, dan
lain-lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak
dibandingkan pria. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan
berat badan pada wanita adalah sekitar 25-30% dan pada pria sekitar
18-23%.
Walaupun
lemak amat berguna bagi tubuh, berbagai penyakit dapat timbul karena
kelebihan lemak. Salah satunya adalah obesitas atau kelebihan berat
badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Wanita
dengan lemak tubuh lebih dari 25% (pada pia 20% atau lebih) dari berat
ideal yang sesuai untuk tinggi tubuh dianggap mengalami obesitas.
Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%.
Untuk melihat Cek di BMI (Body mass Index)
Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk.
Obesitas
bukan hanya tidak enak dipandang mata tetapi merupakan dilema kesehatan
yang mengerikan. Obesitas secara langsung berbahaya bagi kesehatan
seseorang.
Obesitas meningkatkan resiko terjadinya sejumlah penyakit menahun seperti:
- Diabetes tipe 2 (timbul pada masa dewasa)
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Stroke
- Serangan jantung (infark miokardium)
- Gagal jantung
- Kanker (jenis kanker tertentu, misalnya kanker prostat dan kanker usus besar)
- Batu kandung empedu dan batu kandung kemih
- Gout dan artritis gout
- Osteoartritis
- Tidur apneu (kegagalan untuk bernafas secara normal ketika sedang tidur, menyebabkan berkurangnya kadar oksigen dalam darah)
- Sindroma Pickwickian (obesitas disertai wajah kemerahan, underventilasi dan ngantuk).
PENYEBAB OBESITAS
Secara ilmiah, obesitas terjadi akibat mengkonsumsi kalori lebih banyak dari yang diperlukan oleh tubuh.
Penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan pembakaran kalori ini masih belum jelas.
Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:
Faktor genetik.
Obesitas
cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi
anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan
kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas.
Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.
Faktor lingkungan.
Pola
makan yang salah (terbiasa makan makanan berlemak tinggi)Gen merupakan
faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan
seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini
termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa
kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya).
Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.
Faktor psikis.
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya.
Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.
Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif.
Faktor Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Faktor perkembangan.
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.
Penderita
obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa
memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang
yang berat badannya normal.
Jumlah
sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan
hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam
setiap sel.
Faktor Aktivitas fisik dan gaya hidup.
Orang-orang
yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang
cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas
fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.
BAGAIMANA
CARA MENGATASI OBESITAS DAN TURUN BERAT BADAN YANG TEPAT SUPAYA BADAN
KEMBALI LANGSING, JIKA SUDAH TERLANJUR MENGALAMI OBESITAS DAN MEMILIKI
MASALAH KESEHATAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BERAT BADAN BERLEBIH?
Kunci sukses saya menurunkan berat dan lemak berlebih dan menjaganya tetap stabil adalah dengan program sehat HERBALDIET yang sangat sederhana dalam 3 LANGKAH :
1 KALI MAKAN BEBAS
2 KALI SHAKE (Mau coklat, berry, atau vanilla? Semuanya lezat!)
3 KALI TABLET NUTRISI
SANGAT SEDERHANA BUKAN???
Selama
mengganti pola makan sehat untuk turun berat badan, saya tidak pernah
merasa lesu, lapar apalagi pusing-pusing seperti orang yang kekurangan
makan. Pokoknya, 1,5 bulan program Herbalife tanpa terasa seperti diet,
saya turun 7 kg!! Badan kembali langsing alami seperti saat remaja dulu.
Sungguh luar biasa! Sekarang, untuk menjaga stamina dan berat badan
ideal, saya terus menjaga pola makan sehat Herbalife dan lebih selektif
dalam memilih makanan karena target saya adalah sehat jangka panjang.
Oleh
karena itu, jangan tunda lagi! Mari segera hidup lebih sehat dan
capaiberat badan ideal Anda, karena KESEHATAN YANG OPTIMAL, DIMULAI DARI
BERAT BADAN YANG IDEAL.
|
0 comments:
Post a Comment